Oleh: Bambang Sudarmaji, M.Pd.I إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Pada jum’at yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT. d...
Oleh : Zamahsari Abdul Azis, S.Pd.I,M.Si Syukur berakar kata dari bahasa Arab yang berarti rasa terimakasih kepada Allah swt. Kata syukur berakar dari makna “ syakara ” yang berarti “membuka” sehingga ia merupakan antonym/lawan kata dari “kafara” yang bermakna “menutup”. Raghib al asfahani salah seorang pakar bahasa al-Qur’an dalam “almufrodat fi ghoribil quran” mengatakan bahwa: kata syukur mengandung arti “gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan”. Jadi hakikat syukur adalah menampakkan nikmat, dan hakikat kufur adalah menyembunyikan nikmat. Menampakkan nikmat ini ada dua cara; pertama melalui perbuatan, yakni menggunakan nikmat sesuai dengan tujuan penganugrahan nikmat tersebut. Kedua dengan lisan, yakni dengan menyebut nikmat dan pemberinya dengan lisan وأمّا بنعمة ربك فحدّث “Adapun terhadap nikmat tuhan mu, maka hendaklah engkau menyebut nyebutnya” . Hadirin sidang jum’ah rohimakumullah… Alqur’an secara tegas menyatakan bahwa manfaat syukur a...