Oleh: BAMBANG SUDARMAJI, M.Pd.I
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
صَلَّى اللهُ عَلَى أَشْرَافِ
الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أما بعدُ
فيا عباد الله أوصيكم وإيّاي نفسي
بتقوى الله حقّ تقاته فقد فاز المتقون.
Hadirin
Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat dan
hidayah Allah SWT
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang
teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat
nyawa yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih
dapat merasakan manisnya hidayah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak
henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para
sahabatnya.
Dan kami mengajak diri kami sendiri serta jamaah
sekalian yang kami cintai dalam khutbah jumat di akhir bulan maulid ini
untuk terus memperkokoh ketaqwaan kepada Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Hadirin
Sidang shalat Jumat rahimakumullah…
Bulan ini merupakan salah satu bulan di mana kita
sebagai umat Islam merasa sangat bahagia. Mengapa kita berbahagia? Dan
bagaimana kita menyalurkan kebahagiaan tersebut?
Bagaimana tidak, pada bulan ini, yaitu bulan Rabiul
Awwal, atau yang sering disebut juga dengan bulan maulid, 14 abad yang lalu,
seorang Nabi terakhir terlahir ke muka bumi ini, tidak lain tidak bukan beliau
adalah Rasulullah Muhammad SAW.
Bagaimana kita tidak bersuka cita? Bahkan Nabi Isa AS
yang hidup sekitar 6 abad sebelum Rasulullah bersuka cita dengan adanya kabar
gembira akan lahirnya Rasulullah SAW. Dan kegembiraan tersebut disampaikan
kepada umatnya.
Dalam Surat
As-Saff (61) Ayat 6, Allah SWT Berfirman:
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ
يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا
بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ
بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam
berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar
gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad).”
Dan bagaimana kita tidak bersuka cita? Bahkan Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang hidup 30 generasi sebelum Rasulullah
Muhammad SAW telah lama berdoa kepada Allah SWT agar diutus seorang rasul dari
kaumnya dan ternyata kita dapat menjadi ummat dari Rasul yang didamba-dambakan
tersebut.
Doa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail setelah
meninggikan pondasi Baitullah tersebut termaktub dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah Ayat 129:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ
رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ
وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka
seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka
ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan
mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
Hadirin jama’ah jum’ah
Rahimakumullah.
Energi kebahagiaan tersebut mari kita salurkan dengan
meneladani Rasulullah SAW dalam berbagai sisi. Salah satunya adalah dengan
memperbanyak amalan-amalan sunnah yang telah beliau ajarkan.
Rasulullah sendiri dalam sebuah hadits riwayat Muslim
dikisahkan bahwa beliau shalat malam hingga bengkak kakiknya. Melihat hal
tersebut, ‘Aisyah istri beliau, bertanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا
وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
Wahai Rasulullah, untuk apa Engkau melakukan ini
sedangkan dosa-dosamu yang lampau dan yang akan datang telah terampuni?
Maka saat itu Rasulullah SAW menjawab:
فَقَالَ “ يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ
أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ”
Rasulullah SAW bersabda, Wahai ‘Aisyah, Apakah aku
tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?
Adapun terkait dengan puasa sunnah, salah satunya yang
bisa mulai kita latih adalah membiasakan diri untuk berpuasa Senin dan Kamis.
Dalam sebuah hadits Hasan Riwayat Tirmidzi, Abu
Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ
الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Rasulullah SAW bersabda: Amalan-amalan manusia
diajukan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang apabila
amalan saya diajukan dalam keadaan saya berpuasa.
Tentunya masih banyak lagi ibadah sunnah yang telah
Rasulullah SAW ajarkan kepada kita, semoga kita dapat meneladani beliau dari
berbagai sisi agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Komentar
Posting Komentar