Oleh:
Bambang Sudarmaji, M.Pd.I
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ
الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada jum’at yang mulia ini, marilah kita tingkatkan
ketaqwaan kepada Alloh SWT. dengan cara melaksanakan segala perintah Alloh dan
menjauhi segala yang menjadi larangan Nya. Semoga dengan demikian kita termasuk
kedalam golongan orang – orang yang Muttaqin. Amiin.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Kita hidup di dunia ini, diwajibkan oleh Allah untuk
beribadah hingga kematian menjemput. Kita hidup di antara tiga masa. Yaitu,
masa lalu yang telah lewat yang tidak mungkin kembali lagi. Yang kedua adalah
masa kini atau masa yang sekarang sedang kita alami dan yang ketiga yaitu masa
yang akan datang dan merupakan sesuatu yang tidak kita ketahui secara pasti.
Kita tidak mengetahui kapan dan dimana ajal akan menjemput. Allah berfirman,
ولا تدري نفس في إي أرض تموت
“Dan tidak ada seorangpun yang tahu di bumi mana ia akan meninggal”.
Dan setiap
kita, pasti akan menghadapi maut.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Firman Alloh
SWT QS. Ali Imran: 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ
النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ
مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang
dijauhkan dari neraka dan dimasukakn kedalamsurga maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (Q.s. Ali Imran: 185)
Dalam hadits shahih, diriwayatkan Imam Al-Hakim dan
Imam Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menasihati seorang Arab gunung yang datang kepadanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إغتنم خمسا قبل خمس
“Hendaklah
engkau manfaatkan lima keadaan sebelum datangnya lima keadaan yang lain”.
حياتك قبل موتك
Pertama: Kehidupanmu sebelum kematianmu.
Karena hidup
ini merupakan modal kita, waktu kita, tempat menanam amal-amal kebaikan, maka
manfaatkan nikmat hidup ini dengan sebaik-baiknya.
و شبابك قبل حرمك
Kedua. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Karena pada masa muda, seseorang masih memiliki tubuh
yang kuat, sehat, bisa melangkah dan melaksanakan apa yang diinginkan. Berbeda
dengan orang yang sudah tua. Maka selagi masih muda, kuatkan ibadah dan
perbanyak amal-amal shalih untuk bekal nanti dihari tua.
و صحتك قبل سخمك
Ketiga: Kesehatanmu sebelum sakitmu.
Sehat merupakan nikmat yang besar, kekayaan yang
melimpah dan tidak ada yang bisa mengetahui nilainya kecuali hanya orang-orang
yang sudah diberi rasa sakit. Gunakan waktu sehatmu untuk hal-hal yang
bermanfaat. Gunakan waktu sehatmu untuk menolong sesama yang membutuhkan dan
menolong agama Alloh SWT.
وفراغك قبل سفلك
Keempat: Masa luangmu sebelum masa sempitmu.
Kebanyakan
orang menggunakan masa luangnya dengan kegiatan sia-sia. Sehingga dia rugi dan
tertipu. Ingatlah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Ar Riqaq,
نعمتان مغببتان كثير من الناس الصحة و
الفرغ
Dua
kenikmatan, yang kebanyakan manusia mengalami kerugian dan tertipu (dengan)
kedua kenikmatan tersebut. Yaitu kesehatan dan waktu luang.
و غنىك قبل فقرك
Kelima: Masa kayamu sebelum datang masa fakirmu.
Ketika seseorang kaya, maka dia bisa memanfaatkan
harta yang diberikan oleh Allah untuk kebaikan sebelum didatangi ajal, atau
sebelum datang hari kiamat. Sehingga menyesali apa yang telah dilalaikannya.
Allah menyatakan di dalam firman-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا
أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمُ لاَّ بَيْعُ فِيهِ
وَلاَخُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai, orang-orang yang beriman. Belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari; yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang zalim”. (Q.s. Al Baqarah: 254).
Dalam ayat
yang lain, Allah berfirman,
وَأَنفِقُوا مِن مَّارَزَقْنَاكُم
مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلآ
أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِين
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu;
lalu dia berkata, “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang shalih”. (Q.s. Al Munafiqun: 10).
Pada saat itu, penyesalan yang telah lewat masanya
tidak lagi berguna. Mudah-mudahan peringatan Allah tentang kematian dan
penyesalan orang yang kedatangan kematian karena tidak memanfaatkan hidup
dengan sebaik-baiknya ini, dapat mendorong dan selalu memacu kita untuk
menambah ketaatan kepada Allah, serta menghentikan diri dari berbagai
kemaksiatan.
*) Penulis merupakan guru PAI di SMA Islam Sunan Gunung Jati Pondok Ngunut.
Komentar
Posting Komentar