Oleh : M. Fikri Haikal (XII IPA 1) Apabila seseorang telah merasa kotor, pasti akan mandi agar kotoran itu hilang dan ia menjadi bersih dan suci kembali. Jika tubuhnya telah bersih, maka pikiran akan jernih, tidak gampang grusa-grusu dalam menghadapi berbagai masalah. Bukan hanya manusia saja yang perlu dimandikan, segala hal yang dianggap mulia dan sakralpun juga harus dimandikan. Lha, sudah semestinya sesuatu yang mulia selalu dalam keadaan bersih dari kotoran, baik lahir maupun batinnya. Seperti halnya pemandian pusaka, ia harus dalam keadaan suci dengan memandikannya pada waktu tertentu. Tradisi pemandian pusaka pada hari tertentu mungkin sudah mendarah daging bagi masyarakat Nusantara, terkhusus lagi masyarakat Jawa. Pada waktu tersebut, semua pusaka wajib dimandikan dengan tujuan menyucikannya, memandikannnyapun bukan dengan air biasa, melainkan dengan air kembang tujuh rupa. Setelah itu dilanjut dengan upacara-upacara pembacaan doa dan mantra berbahasa Jawa, semacam kidung-k...
Media Publikasi Literasi SMA Islam Sunan Gunung Jati Pondok Ngunut - Tulungagung - Jawa Timur.